Selasa, 21 September 2010

...CINTA ALLOH...

Tips Ampuh Bagi Pejalan Jauh

Filed under: bismillah

Adakah petuah lebih ampuh lagi bagi pejalan jauh. Adakah…?

Diriwayatkan oleh Sufyan Ats Tsaury RA bahwa Abu Dzar RA berdiri di sisi Ka’bah seraya berkata: “Wahai manusia, saya adalah Jundab al Ghifari, sahabat Rasulullah SAW. Kemarilah kalian, hampiri saudara kalian yang mau nasehati dengan penuh kasih.”

Tatkala orang-orang berhimpun di sekelilingnya, Abu Dzar ajukan tanya, “Bukankah kalian tahu, bila orang hendak bepergian mesti persiapkan bekal memadai hingga menyampaikan ke tempat yang dituju?” Himpunan manusia bilang, “Benar, memang demikian seharusnya, ya Abu Dzar.”

Abu Dzar lalu berkata, “Bila demikian, ketahuilah, perjalanan di Hari Qiyamat lebih jauh dari apa yang kalian tuju di dunia ini. Maka ambillah bekal yang dapat menyelamatkan kalian.” Mereka bertanya, “Apa bekal yang layak kami persiapkan bagi perjalanan tersebut, wahai sahabat Rasulullah SAW?” Jundab al Ghifari menjawab, “Berhajilah kalian untuk hadapi urusan yang agung, berpuasalah kalian di hari yang panas untuk hadapi lamanya berdiri di Padang Mahsyar dan shalatlah dua rakaat di gelap malam karena kubur itu menakutkan.” Mereka berkata, “Semoga ALLAH membalas kebaikanmu, ya Abu Dzar. Tambahkanlah nasehat Anda untuk kami.”

Abu Dzar menambahkan, “Berkatalah dengan ucapan yang baik dan jangan tanggapi ucapan buruk untuk hadapi saat sendiri di Padang Mahsyar. Bershadaqahlah dengan hartamu agar kalian selamat dari kesusahan hari itu.”

Orang-orang berkata, “Aduhai berharganya nasehat Anda, wahai sahabat Rasulullah SAW. Lanjutkanlah nasehat Anda. Maka Abu Dzar melanjutkan, “Jadikan dunia sebagai majelis dua hal, yakni majelis untuk memburu akhirat dan majelis untuk mencari yang halal. Adapun yang ketiga, akan mendatangkan kemadlaratan dan tiada memberikan manfaat bagimu. Jadikan harta milikmu jadi dua bagian.

Bagian pertama sebagai nafkah yang halal bagi keluargamu dan bagian kedua untuk bekal akhiratmu. Selain itu akan mendatangkan madlarat bagimu dan tidak akan memberikan manfaat bagimu. Wahai sekalian manusia, bisa jadi rasa tamak dapat membinasakanmu sedangkan kamu tak mampu mencegahnya.”

suka atau tidak suka, imani atau ingkari, tetap saja manusia pasti tiba di Hari Qiyamat Abu Dzar al Ghifari atau Jundab RA, salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang agung telah menuangkan tips ampuh bagi kita -para pejalan jauh Hari Qiyamat.

pejalan jauh kudu pegang bekal: taqwa, ibadah khusu’ plus amal shalih dan akhlaq. Abu Dzar RA ingetin kita agar menyalurkan harta ke peruntukan tepat: investasikan harta ke agenda akhirat dan gunakan harta menurut kebutuhan (bukannya pemuasan keinginan-keinginan).

Tips blio ingetin kita agar hindarkan ketamakan, mengakumulasi dan menghamba harta. Jika dan hanya jika HALAL saja kita memperolehkan harta. Kemudian dimanfaatkan guna memenuhi nafkah wajib dan bershadaqah. Selain peruntukan demikian harta hanya akan datangkan madlarat dan tiada manfaat.

Adakah petuah lebih ampuh lagi bagi pejalan jauh, bukankah sebaik-baik bekal itu taqwa? Wallaahu a’lam.

September 11, 2008

TANDA-TANDA SEBELUM KITA MENINGGAL

Filed under: bismillah

Tanda-tanda sebelum kita meninggal
Terlepas benar tidaknya semoga ini bisa menjadi pengingat buat kita semua.

” Tanda 100 hari menjelang meninggal ”

Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hambanya dan hanya akan di sadari oleh mereka yang dikehendakinya…… Walau bagaimanapun semua orang islam akan mendapat tanda ini hanya saja mereka menyadari atau tidak…..
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut
hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan -akan bergetar…… Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik dihati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan keha! diran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa
memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat…
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk
memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

” Tanda 40 hari ”

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut
pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT,

maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat
persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa …
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika…

Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa
adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya………

” Tanda 7 hari ”
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian
dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…

” Tanda 3 hari ” Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti…. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi… Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan Beransur-ansur masuk ke dalam… Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakan…

” Tanda 1 hari ”

Akan berlaku sesudah ashar dimana kita akan
merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya….

” Tanda akhir ”
Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibahagian pusat dan rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian Halkum… Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula…

Wallahua’lam bisshowab,….

SESUNGGUHNYA MENGINGAT MATI ITU
ADALAH BIJAK,……
Orang yang pandai,bijak dan cerdas adalah orang yang ingat dan selalu mempersiapkan akan kematiannya…

4 Golongan Lelaki Yg Ditarik Oleh Wanita ke Neraka

Filed under: bismillah
Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT:-
"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…"

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita.

4 Perkara Sebelum Tidur

Filed under: bismillah

Rasulullah berpesan kpd Aisyah ra : Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu
:

1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat dihari akhir,
3. Sebelum para muslim meredhai kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji & umroh….

Bertanya Aisyah:Ya Rasulullah…. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?

Rasul tersenyum & bersabda :

Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.

Membacalah salawat utkKu & para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah utk para muslimin maka mereka akan meredhai kamu.

Dan perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji & umrah

Kebajikan yang sempurna

Filed under: bismillah
Agama kita mengajarkan berbagai macam kebajikan. Dalam rentang waktu yang mengiringi usia kita dan di bawah kolong langit tempat memijak di bumi, tidak ada kesempatan yang mustahil bagi kita untuk berbuat kebajikan. Apalagi, fungsi kekhalifahan manusia (QS Albaqarah [2]: 30) memungkinkan sifat-sifat kebajikan Allah (asma’ul husna) mendekam dalam pribadi orang perorang.

Kebajikan memiliki arti yang luas. Secara khusus, Allah mengungkapkan perinciannya, “…sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya bila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan…” (QS Albaqarah [2]: 177)

Dari sederet kebajikan-kebajikan itu, ada kebajikan yang bisa mengantarkan seseorang pada sebuah kebajikan yang sempurna. Kebajikan yang sempurna itu adalah menafkahkan sebagian dari apa yang kita cintai. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 92)

Namun, sebagian besar kita sesungguhnya belum bisa merengkuh kebajikan yang sempurna itu. Apa pasal? Tidak jarang, kita menafkahkan sebagian dari apa yang kita miliki namun yang kita nafkahkan itu tidak benar-benar sesuatu yang kita cintai.

Kita berinfak untuk masjid atau lembaga pendidikan agama, menyumbangkan dana untuk korban bencana, menyisihkan rizki untuk tetangga dan menghibahkan barang yang masih bermanfaat untuk orang lain belum bisa dikata telah menggenggam kebajikan yang sempurna. Karena bisa jadi, harta yang dinafkahkan itu hanya bagian kecil saja dan, mungkin, tidak berarti apa-apa.

Suatu ketika, seorang tamu datang ke rumah Abu Dzar al-Ghifari. Dia berkata kepada tamu itu bahwa saat itu ia sedang sibuk. Dia memiliki beberapa ekor unta dan tamu itu diminta mengambil unta yang terbaik untuk dibawa pulang. Lantas tamu itu kembali dengan seekor unta yang kurus dan Abu Dzar berkata bahwa tamu itu tidak jujur kepadanya tentang unta itu.

Tamu itu berkata bahwa dirinya menemukan unta yang terbaik di antara yang lain, tapi dia berpikir, barangkali suatu saat Abu Dzar akan membutuhkannya. Lalu Abu Dzar berkata, “Sesungguhnya hari ketika aku sangat membutuhkannya adalah hari saat aku dimasukkan ke liang kuburku, karena Allah berfirman, ‘kalian tidak akan pernah mencapai kebajikan yang sempurna kecuali kalian menafkahkan dari apa yang kalian cintai.’”

Jauh-jauh sebelumnya, dalam risalah kenabian, kita mengenal sosok Ibrahim a.s. yang merelakan Ismail, anak satu-satunya, disembelih demi menjalankan perintah Allah. Walau akhirnya perintah itu dianulir dan diganti dengan menyembelih seekor kambing.

Pada akhirinya, segala yang kita miliki hanya milik Allah semata. Kecintaan atas apa yang kita miliki hendaklah juga didasari oleh kecintaan pada Sang Pemilik. Karena, apa yang kita cintai dan menjadi milik kita pada hakekatnya bukanlah milik kita.

Biarlah kecintaan atas apa yang kita miliki kita gunakan sebagai wujud kecintaan kita pada-Nya. Semoga kita masuk dalam kaum terbaik yang dijanjikan oleh Allah karena telah merengkuh kebajikan yang sempurna. “Hai orang-orang yang beriman, barang siapa yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya…”

hikmah larangan meniup makanan dan minuman

Filed under: bismillah

Seringkali kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya. Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Benarkan cara demikian? Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam, kita dilarang meniup makanan atau minuman.Sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At Turmudzi dan disahihkan oleh Al-Albani).Awalnya saya tidak mengetahui hikmahnya, bagi saya peribadi, ketika datang hadits pada saya mengenai suatu hal, maka semampunya cuba saya lakukan, walaupun saya belum tahu hikmahnya, dan sebenarnya memang tidak harus tahu. Begitu juga ketika saya pertama kali mendengar hadits ini, saya hanya berusaha mengamalkan saja, bahawa kita dilarang meniup makanan atau minuman, itu juga yang saya lakukan kepada anak saya. Dan alhamdulillah ketika tadi coba browse ke internet, ternyata dari salah satu milis kimia di Indonesia, ada yang menjelaskan secara teori bahwa:apabila kita hembus nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic. dan saya ingat juga bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, hal ini juga dilarang, ternyata saya baru tahu sekarang hikmahnya, bahwa ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas. Ulasan yang saya sampaikan, mungkin bukan hikmah keseluruhan, karena Ilmu Allah tentu lebih luas dari ilmu manusia, bisa jadi itu adalah salah satu hikmah dari puluhan hikmah lainnya yang belum terungkap oleh manusia. Kewajiban kita hanyalah mendengar dan menta’atiNya Perkara hikmah apa yang ada dalam larangan itu, urusan belakangan. Yang penting kita sudah mencoba mentaatiNya. Wassalam….

Wasiat Rasulullah untuk Wanita

Filed under: bismillah

Telah bersabda Rasulullah SAW maksudnya: "Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka dan kayu apinya." Sayidatina Aisyah bertanya, "Mengapa, wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah SAW:

  1. Karena kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cobaan seperti kesakitan waktu melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan kerja-kerja di rumah.
  2. Rasulullah SAW bersabda
    "Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki."
    (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)
  3. Rasulullah SAW bersabda:
    "Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hariAkhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak)."
  4. Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak dianggap menjalankan kewajibannya kepada Allah sehingga ia menjalankan kewajibannya kepada suaminya. Seandainya suaminya memintanya (untuk digauli) walaupun (dia) sedang berada di belakang unta maka ia tidak boleh menolaknya.
  5. Nabi SAW bersabda:
    ‘Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya (meminta maaf)."
    (Riwayat dan Hassan)
  6. Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata: ‘Bersabda Rasulullah SAW: "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah."
    (Riwayat Muslim)
  7. Sabda Rasulullah SAW:
    "Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina." (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
  8. Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar kecuali untuk urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda Rasulullah SAW:
    "Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandangnya."
    (Riwayat Tarmizi)
  9. Haram bagi wanita melihat laki-laki sebagaimana laki-laki haram melihat wanita (yang halal nikah) kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan berjual-beli.
    Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah), datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum), Rasulullah menyuruh isten-istennya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah, ‘Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?"
    Rasulullah menjawab, "Bukankah kamu dapat melihatnya?" (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
  10. Rasulullah SAW bersabda:
    "Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelapgulita pada han Kiamat, tidak ada nur baginya. "
    (Riwayat Tarmizi)
  11. Sabda Rasulullah SAW:
    ‘Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat beragama niscaya kamu bertuah."
    (Riwayat Bukhari)
  12. Rasulullah SAW bersabda:
    "Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya)."
  13. Nabi SAW pemah bersabda:
    "Wanita yang taat akan suaminya, semua burung-burung di udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristighfar baginya selama dia masih taat pada suaminya dan diredhainya (serta menjaga sholat dan puasanya).
  14. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    "Wanita yang taat berkhidmat pada suaminya akan tertutup tujuh pintu Neraka dan akan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dan mana saja pintu yang disukainya dengan tidak dihisab."
  15. Rasulullah SAW bersabda:
    "Siapa saja wanita yang bermuka masam sehingga menyebabkan tersinggung hati suaminya, maka wanita itu dimurkai Allah sampai ia bermanis muka dan tersenyum mesra pada suaminya."
  16. Hendaklah isteri berpuas hati (redha) dengan suaminya yang telah dijodohkan oleh Allah, baik itu miskin atau kaya
  17. Ibnu Umar berkata bahwa telah datang seorang wanita kepada Rasulullah saw lalu bertanya,"Apakah hak suami atas isteri?" Jawab baginda,"Tunaikanlah hajatnya sekalipun engkau berada di alas belakang unta. Jangan berpuasa sunat melainkan seijin suami, kalau engkau berpuasa juga maka pahalanya untuk suami dan dosa untuk isteri. Jangan keluar melainkan dengan ijinnya, jika keluar juga akan dilaknat oleh malaikat Rahmat dan malaikat azab sehinggalah ia kembali ke rumahnya."
  18. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    "Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat kalau suaminya ada di rumah serta dengan tidak seijinnya dan tidak boleh memasukkan seorang laki-laki ke rumahnya dengan tidak seijin suaminya."
    (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  19. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Tdaklah putus balasan dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya."
  20. Dari Muaz bin Jabal, bersabda Rasulullah: "Siapa saja wanita yang berdiri diatas kedua kakinya membakar roti untuk suaminya, hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dan api Neraka."
  21. Dan siapa saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia pada suaminya atau memegang tangannya, membaikkan hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keredhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya tiap-tiap langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya seperti memerdekakan seorang hamba. Pada hari Kiamat nanti, Allah karuniakan nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas karuniaan karamah itu. Tidak ada seorang pun yang sampai ke martabat itu melainkan nabi-nabi.
  22. Thabit Al Bananiy berkata: "Seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya, sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegang pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, maka diambil rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada esok harinya matanya yang buta telah sembuh Allah karuniakan karamah (kemuliaan) pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya."
  23. Dan lbnu Mas’ud bersabda Rasulullah SAW: ‘Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkannya ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (sepuluh ribu tahun) karena dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan menghadapnya."
  24. Nabi SAW bersabda:
    "Siapa saja wanita yang berkata kepada suaminya: Tidak pemah aku dapat dari engkau satu kebaikanpun. Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malam hari."
  25. Sabda junjungan Rasulullah SAW:
    "Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menyenangkan engkau, jika engkau memerintah diturutinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya."
  26. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya kecuali jika terpaksa (karena suatu urusan yang mustahak) dan dia juga tidak berhak melalui jalan lalu-lalang melainkan di tepi-tepinya."
  27. Syeikh Abdullah berkata:
    "Durhaka seorang perempuan yang keluar dan rumahnya kepada majlis zikir atau majlis ilmu yang bukan fardhu ain. Wajiblah atasnya keluar supaya belajar dia akan segala fardhu ain itu dan haram atas suaminya mencegah isteri jika dia (suami) tidak mampu mengajarnya. Jika dia ada ilmu niscaya wajiblah atasnya mengajar akan isterinya itu maka ketika itu haramlah perempuan itu keluar dari rumahnya lagi durhaka dia."
  28. Sabda Rasulullah SAW:
    "Apabila seorang laki-laki memanggil isterinya ke tempat tidur tetapi ditolaknya, hingga marahlah suaminya, maka tidurlah wanita itu dalam laknat malaikat sampai pagi. "
  29. Abu Bakar As Siddiq mengatakan. aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suaminya, ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah, laknat malaikat juga laknat manusia semuanya "
  30. Ibnu Umar r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu masing-masing akan ditanya dan suami pemimpin kepada keluarganya dan isteri
    pemimpin rumah tangga suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian pemimpin dan akan bertanggungjawab atas pimpinanmu. "
    (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  31. Tersebut dalam kitab Muhimmah karangan Syeikh Abdullah bin Abdul Rahim Pattani:
    "Hendaklah isteri mendahulukan suaminya atas hak dirinya dan seluruh kaum kerabatnya."
  32. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama-samaku di dalam surga."
  33. Rasulullah SAW bersabda:
    "Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu." (Riwayat Ahmad)
  34. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang meminta suaminya menceraikannya dengan tidak ada sebab yang dibenarkan oleh syariat, haramlah baginya bau
    surga."
    (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
  35. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang meninggal dunia dalarn keadaan suaminya redha (tidak marah) padanya, niscaya ia masuk surga."
    (Riwayat Tarmizi)
  36. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristightarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan baginya serbu
    kejahatan."
  37. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil)".
  38. Nabi SAW bersabda:
    "Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya."
  39. Rasulullah SAW bersabda:
    "Perintahkanlah anak-anakmu semua yang berumur tujuh tahun untuk mengerjakan sholat. Apabila mereka telah berumur sepuluh tahun tetapi belum mengerjakan sholat hendaklah dipukul (tetapi jangan sampai luka) dan pisahkanlah tempat tidurnya."
    (Riwayat Abu Daud)
  40. Sabda Rasulullah SAW:
    "Ya Fatimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis dan mengerat kukunya, memberi minum Allah akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman surga, dan dicatatkan Allah baginya kebebasan dari api Neraka dan selamatlah ia melintas titian Sirat"
  41. Hal-hal yang menjadikan wanita itu durhaka kepada suaminya seperti tersebut dalam kitab Muhimmah:
    a. Menghalang suami dari bersuka-suka dengan dirinya baik itu untuk jimak atau menyentuh mana saja bagian tubuhnya.
    b. Keluar rumah tanpa izin suami baik itu ketika suami ada di rumah ataupun tidak ada.
    c. Keluar rumah karena belajar ilmu yang bukan ilmu fardhu ain. Dibolehkan keluar untuk belajar ilmu fardhu ain jika suaminya tidak mampu mengajar.
    d. Tidak mau berpindah (berhijrah) bersama suaminya.
    e. Mengunci pintu, tidak mengijinkan suami masuk ke rumah ketika suami ingin masuk.
    f. Bermuka masam ketika berhadapan dengan suami.
    g. Minta talak.
    h. Berpaling atau membelakangi suami ketika berbicara.
    i. Menyakiti hati suami baik itu dengan perkataan atau perbuatan.
    j. Meninggalkan tempat tidur tanpa izin.
    k. Mengijjnkan orang lain masuk ke dalam rumah, sedangkan orang itu tidak disukai oleh suami.
  42. Tersebut dalam kitab Muhimmah, suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW keluar mengiringi jenazah. Baginda mendapati beberapa orang wanita dalam majelis. Baginda lalu bertanya: "Apakah kamu menyolatkan mayat?" Jawab mereka, "Tidak." Sabda baginda, "Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetap tinggallah di rumah dan berkhidmat kepada suami niscaya pahala sama dengan ibadah- ibadah orang laki-laki."
  43. Imam Ghazali rh.m berkata: "Wajib bagi wanita mengikuti perintah suaminya selagi tidak membawa maksiat."
  44. Ulama-ulama ada berkata, wajib bagi wanita-wanita:
    a. Mengekalkan malu pada suaminya.
    b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan. c. Mengikut kata-kata dan suruhannya.
    d. Dengar dan diam ketika suami berbicara. e. Berdiri menyambut kedatangannya.
    f. Berdiri menghantar kepergiannya,
    g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur.
    h. Memakai wangi-wangian untuk suaminya.
    i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya.
    j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tidak adanya.
    k Tidak berkhianat ketika ketidak adaan suaminya. I. Memuliakan keluarga suaminya.
    m. Memandang pemberian suami yang kecil sebagai besar dan berharga.
    n. Ketahuilah, Surga dan Neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya
  45. Dicentakan di dalam kitab Muhimmah bahwa seorang Badwi menemui Rasulullah lalu berkata," Tidak akan aku percaya pada engkau sebelum
    ditunjukkan padaku suatu mukjizat." "Apakah yang engkau kehendaki" tanya Rasulullah. "Suruh pohon kurma yang kering itu menghadap engkau," kata Badwi itu. Maka bersabda Rasulullah, "Pergilah engkau kepada pohon yang kering itu, katakan bahwa Muhammad memanggilnya." Arab Badwi itu pun melakukan apa yang diperintahkan. Setelah diberitahu kemudian, pohon kurma itu kelihatan bergerak gerak ke kin dan ke kanan hingga tercabut akar-akarnya dan berjalan ia menghadap Rasulullah, lalu memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya. Melihat peristiwa itu Arab Badwi itu terus mengucap kalimah syahadah. "Cukuplah ya Rasulullah, cukuplah," katanya lagi. Rasulullah pun memerintahkan pohon itu kembali ke tempatnya. Arab Badwi itu berkata lagi. "Wahai Rasulullah, aku telah meminta darimu sesuatu yang tidak pernah diminta oleh orang lain. Itu pun engkau tunaikan, karena itu ijinkan aku sujud kepadamu setiap kali sujud sholat di belakangmu." Jawab baginda, "Tidak harus seorang manusia sujud kepada manusia dan jika diharuskan, maka akan aku perintahkan semua kaum wanita sujud pada suaminya, karena membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka."
  46. Dari Ali bin Abi Talib: Aku dengar Rasulullah bersabda: "Tiga golongan dari umatku akan mengisi Neraka Jahanam selama tujuh kali umur dunia. Mereka itu adalah: a. Orang yang gemuk tetapi kurus. b. Orang yang berpakaian tetapi bertelanjang. c. Orang yang alim tetapi jahil. Adapun yang gemuk tetapi kurus itu ialah wanita yang gemuk (sehat) tubuh badannya, tetapi kurang ibadahnya. Orang yang berpakaian tetapi telanjang ialah wanita yang cukup pakaiannya tetapi tidak taat agama (yaitu berpakaian tipis atau terlalu ketat hingga terbayang bentuk tubuh badannya). Orang yang alim tetapi jahil ialah ulama yang menghalalkan yang haram karena kepentingan pribadi. "
  47. Rasulullah SAW bersabda:
    "Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
    a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
    b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama suaminya.
    c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
    d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dininya hanya untuk mengurus anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah ia mau nenikah).

    Dan empat golongan wanita yang berada dalam Neraka ialah:
    a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya (memarahinya),
    b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia tidak mampu.
    c. Wanita yang tidak menutupi dinnya dari kaum laki-laki dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menanik kaum laki-laki).
    d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minurn dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya."

  48. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang tengkuknya."
  49. Rasulullah SAW bersabda:
    "Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena dihisab. Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di atas pintu Neraka, aku lihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita."
    (Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
  50. Rasulullah SAW juga bersabda: "Aku lihat api Neraka, tidak pemah aku melihatnya seperti hari ini, karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli Neraka ialah wanita." Baginda ditanya, "Mengapa begitu, ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Wanita mengkufurkan suarninya dan mengkufurkan ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum merasa puas hati dan cukup."
    (Riwayat Imam Bukhari)
  51. Sabda Nabi SAW: "Kebanyakan ahli Neraka adalah terdiri dari kaum wanita." Maka menangislah mereka dan bertanya salah
    seorang daripada mereka, "Mengapa terjadi demikian, apakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?" Jawab Nabi, "Tddak, mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalarn nikmat suaminya."
  52. Sabda Rasulullah SAW:
    "Keadaan wanita sepuluh kali ganda seorang laki-laki di dalam Neraka dan dua kali ganda seorang laki-laki di dalarn surga. "
  53. Suatu hari Rasulullah SAW datang melawat anaknya Fatimah ra dan didapatinya sedang menangis. Maka bertanyalah Rasulullah
    SAW: "Apakah yang membuat engkau menangis, wahai Fatimah?’
    Fatimah menjawab, "Wahai ayahku, aku menangis disebabkan oleh keletihan yang tidak terkira ketika mengisar tepung dan menyediakan keperluan rumah. Sekiranya ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku."

    Mendengar kata-kata itu, hati Rasulullah teriris hingga berlinang air mata baginda. Lalu baginda pun duduk berhampiran alat pengisar kemudian mengambil segenggam gandum dan melafazkan

Ketika Rasulullah memasukkan gandum tersebut ke dalam alat pengisar maka bergeraklah alat itu dengan sendirinya sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang amat indah dan suara yang amat merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu Baginda pun berkata, "Berhentilah kamu wahai alat pengisar " Ketika itu Allah telah menjadikan alat itu dapat berkata-kata. "Demi Allah yang mengantarmu dengan kebenaran sebagai seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang diamanahkan. Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah untuk menempatkan aku di dalam surga dan menjauhkan aku dari api Neraka." Berkata Rasulullah SAW: "Kau adalah batu, namun kau takut pada api Neraka" Alat pengisar menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al Quran: "Wahai orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: "Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan
meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini."
Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: "Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. "
"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. "
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat." "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas takhta di hari Akhirat." "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian." "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan menjadikan dinnya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memperhatikan."
(Riwayat Abu Hurairah)
54. Asma binti Khanyah Fazari dinwayatkan telah berkata pada puterinya pada hari pernikahan anaknya itu: "Hai anakku, kini engkau akan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenali. Itulah suamimu. Jadilah engkau tanah bagi suamimu (taat perintahnya) dan dia akan menjadi langit bagimu (tempat bernaung). Jadilah engkau sebagai lantai supaya dia dapat menjadi tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan berbagai-bagai kesukaran karena itu akan memungkinkan dia meninggalkamu. Kalau dia mendekatimu, dekatilah dia dan jika dia menjauhimu maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah benar-benar suamimu itu akan hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain-lain. Janganlah biarkan suamimu itu mencium sesuatu darimu melainkan yang harum, Jangan pula dia mendengar melainkan yang enak dan janganlah dia melihat melainkan yang indah saja pada dinmu."

Bila isteri lebih masyhur dari suaminya, suami rasa bertuah dalam derita, kalau suami lebih masyhur dari isterinya, isteri rasa bertuah dalam kebanggaan.

KIAT - KIAT SHOLAT KHUSU’

Filed under: bismillah

Sering kita tidak tahu bahwasanya ibadah shalat yang sering kita kerjakan khusyu’ atau tidak. Maka dari itu kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Apabila dalam keadaan lapar, maka makanlah terlebih dahulu

"Bila makan malam telah disediakan maka mulailah dengannya sebelum kamu selesaikan shalat maghrib"(HR. Bukhari-Muslim)

2. Jika mengantuk maka tidurlah terlebih dahulu(asal waktu masih memungkinkan)

"Jika seseorang diantara kamu mengantuk ketika akan melakukan shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu sampai hilang rasa kantuknya"(HR.Malik Abu Daud dan Turmudzi)

3. Tidak menahan kencing, kentut, dan buang air besar

"Tidak (khusyu’) shalat ketika makan terhidang dan tidak (khusyu’ shalat) ketika terganggu oleh dua yang kotor"(HR.Muslim)

4. Berpakaian baik, bersih dan rapi
"Wahai anak adam, pakailah pakaianmu yang baik setiap kali shalat, makan dan minumlah dan jangan melewati batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melewati batas"(QS. Al-A’raf ayat31)

5. Tempat shalat bersih dari kotoran

"Sungguh masjid-masjid ini tidak patut terkena sedikitpun oleh kencing dan kotoran, karena masjid-masjid ini untuk mengingat Allah dan membaca Al-Qur’an"(HR.Muslim)

[Renungan] Godaan Dunia

Filed under: bismillah

Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada seorang pun yang berjalan di air kecuali tumitnya pasti basah. Demikian pula orang yang memiliki duniawi, ia tidak bisa selamat dari dosa-dosa.” (HR Baihaqi dari Anas).

Hadits di atas merupakan peringatan bagi kita bahwa dunia, seperti kekayaan/harta, keluarga atau, jabatan-yang kita miliki dan kuasai akan menjerumuskan kita kepada kehancuran dan dosa jika tidak pandai dalam menyikapinya. Bahkan, di hari kiamat kelak kekayaan yang tidak dikeluarkan zakat dan sedekahnya akan dikalungkan.

Perhatikan peringatan Allah dalam firman-Nya, ”Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 3: 180).

Paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan agar kita tidak terlena oleh godaan dunia. Pertama, kita harus menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara, dan kehidupan akhiratlah yang kekal. Dalam kaitan ini Allah menerangkan, ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS 57: 20).

Kedua, menyadari bahwa apa pun yang kita miliki merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil dan Bijaksana. Kesadaran ini berdampak pada timbulnya sikap untuk selalu menjaga dan menunaikan hak-haknya dari apa yang kita miliki, seperti mengeluarkan zakat dan sedekahnya.
Allah berfirman, ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 9: 103).

Ketiga, sederhanalah dalam kehidupan. Kesederhanaan mengajarkan kita untuk selalu dapat mensyukuri setiap karunia yang Allah berikan. Kesederhanaan pun mengajari kita untuk tidak serakah.
Rasulullah menjelaskan keuntungan dari hidup sederhana dalam sabdanya, ”Barang siapa yang sederhana terhadap dunia, maka Allah mengajarkannya sesuatu yang tanpa belajar, dan memberinya petunjuk tanpa hidayah secara langsung dan telah menjadikannya melihat, dan Allah membukakan daripadanya kebutaan.” (HR Abu Na’im dari Ali).

Wallahu a’lam bishawab.

August 15, 2008

TIPS PRAKTIS MENIKMATI MUSIBAH

Filed under: bismillah

1.Muhasabah Diri
Lakukan muhasabah (evaluasi diri mengapa musibah itu terjadi? Adakah itu merupakan ujian yang diberikan Allah SWT untuk kita sebagai peningkatan kualitas keimanan? Atau musibah tersebut merupakan teguran atas kekeliruan kita dalam mengelola serta memanfaatkan sumber-sumber daya yang diamanahkan kepada kita, serta atas kesalahan dan dosa-dosa yang kita lakukan kepada Allah SWT? Muhasabah ini sangat penting agar kita menyadari titik kesalahan dan kekeliruan kita. Sehingga kita dapat betindak lebih baik di masa-masa selanjutnya.

2.Menerima dengan Ridha
Terimalah musibah yang kita hadapi dengan hati yang ridha. Jikapun kita tidak ridha dengan apa yang terjadi, hal itu tidak akan bisa mengubah hal yang telah berlalu. Dengan keridhaan justru hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan lapang untuk menemukan solusi. Sehingga kita dapat bangkit dengan penuh ketegaran melewati musibah tersebut. Sikap ridha juga akan mendatangkan keridhaan serta rahmat Allah SWT atasnya.
Firman Allah SWT:
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah.” (At-Taubah (9):59)

3.Bersabar
Musibah itu selalu terasa pahit dan tidak menyenangkan. Tetapi orang yang sabar akan berusaha menahan perasaan pahit itu dengan ketegaran dan keteguhan hati. Ia menahan diri untuk tidak mengeluh, bersedih yang berkepanjangan atau meratapinya. Hal ini akan berbuah kecintaan Allah SWT, di mana Dia kemudian akan menggantinya dengan pertolongan serta ganjaran Surga. Rasulallaah Shalallahu ‘alaihi wa salam (SAW) bersabda: “Setiap sesuatu yang menimpa seorang muslim, seperti kelelahan dan penyakit, juga kegelisahan dan kesedihan, serta aniaya atau kegalauan; hingga duri yang mengenainya, niscaya Allah hapusakn dosa-dosanya.”

4.Bertaubat Jika Bersalah
Adakalanya musibah itu diberikan oleh Allah SWT untuk mengingatkan kita atas kesalahan dan kekeliruan yang kita lakukan. Maksudnya adalah agar kita segera sadar dan kembali ke jalan yang benar. Jika kita telah menyadari bahwa ada kekhilafan yang telah kita lakukan, maka bersegeralah untuk beratubat, yaitu dengan menyesali kesalahan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya dan berusaha menggantinya dengan amal yang baik.

5.Memahami Sunatullah
Boleh jadi ibadah kita sudah mantap, akhlak juga sudah baik, tetapi jika perilaku kita terhadap lingkungan di sekitar kita tidak sesuai dengan sunnatullaah, maka musibah pun akan tetap datang. Maka kita harus memperbaiki perilaku kita agar tidak bertentangan denga sunnatullaah.

6.Bersyukur
Seorang mukmin yang memiliki kualitas iman yang tinggi bukan saja menerima musibah yang datang dengan sabar serta ridha, bahkan dia dapat bersyukur. Dia menyadari bahwa sesungguhnya musibah yang ditimpakan kepadanya sesungguhnya masih belum seberapa dibandingkan dengan yang diterima orang lain. Ini akan menjadikan ia terus bersyukur, karena merasa Allah SWT masih sayang kepadanya. Ia yakin masih ada nikmat iman dan islam yang lebih berharga dari dunia dan seluruh isinya.

7.Tetap Optimis
Tidak ada alasan untuk berputus asa, harapan hari esok lebih baik selalu terbuka. Kesenangan itu tidak akan terasa jika tidak ada kesedihan. Sehat juga tidak akan terasa kalau tidak ada sakit. Harapan yang baik pasti diberikan Allah SWT kepada setiap orang, sebagaimana dijanjikan oleh-Nya:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah (94):5-6)

8.Mendekatkan Diri kepada Allah
Puncak dari semua ikhtiar yang kita lakukan untuk menghindari dan menerima musibah itu dengan sebaik-baiknya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita sadar bahwa Dia mencintai dan menyayangi kita. Maka, apapun yang diberikan, kita tidak akan menolak-Nya. Dan kita akan tetap setia untuk mencintai-Nya, mentaati perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullaah SAW:
“Alangkah menakjubkannya kondisiorang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi pada orang-orang yang beriman. Yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesulitan maka ia pun bersabar;dan itu menjadi kebaikan baginya.”




Tips Ampuh Bagi Pejalan Jauh

Filed under: bismillah

Adakah petuah lebih ampuh lagi bagi pejalan jauh. Adakah…?

Diriwayatkan oleh Sufyan Ats Tsaury RA bahwa Abu Dzar RA berdiri di sisi Ka’bah seraya berkata: “Wahai manusia, saya adalah Jundab al Ghifari, sahabat Rasulullah SAW. Kemarilah kalian, hampiri saudara kalian yang mau nasehati dengan penuh kasih.”

Tatkala orang-orang berhimpun di sekelilingnya, Abu Dzar ajukan tanya, “Bukankah kalian tahu, bila orang hendak bepergian mesti persiapkan bekal memadai hingga menyampaikan ke tempat yang dituju?” Himpunan manusia bilang, “Benar, memang demikian seharusnya, ya Abu Dzar.”

Abu Dzar lalu berkata, “Bila demikian, ketahuilah, perjalanan di Hari Qiyamat lebih jauh dari apa yang kalian tuju di dunia ini. Maka ambillah bekal yang dapat menyelamatkan kalian.” Mereka bertanya, “Apa bekal yang layak kami persiapkan bagi perjalanan tersebut, wahai sahabat Rasulullah SAW?” Jundab al Ghifari menjawab, “Berhajilah kalian untuk hadapi urusan yang agung, berpuasalah kalian di hari yang panas untuk hadapi lamanya berdiri di Padang Mahsyar dan shalatlah dua rakaat di gelap malam karena kubur itu menakutkan.” Mereka berkata, “Semoga ALLAH membalas kebaikanmu, ya Abu Dzar. Tambahkanlah nasehat Anda untuk kami.”

Abu Dzar menambahkan, “Berkatalah dengan ucapan yang baik dan jangan tanggapi ucapan buruk untuk hadapi saat sendiri di Padang Mahsyar. Bershadaqahlah dengan hartamu agar kalian selamat dari kesusahan hari itu.”

Orang-orang berkata, “Aduhai berharganya nasehat Anda, wahai sahabat Rasulullah SAW. Lanjutkanlah nasehat Anda. Maka Abu Dzar melanjutkan, “Jadikan dunia sebagai majelis dua hal, yakni majelis untuk memburu akhirat dan majelis untuk mencari yang halal. Adapun yang ketiga, akan mendatangkan kemadlaratan dan tiada memberikan manfaat bagimu. Jadikan harta milikmu jadi dua bagian.

Bagian pertama sebagai nafkah yang halal bagi keluargamu dan bagian kedua untuk bekal akhiratmu. Selain itu akan mendatangkan madlarat bagimu dan tidak akan memberikan manfaat bagimu. Wahai sekalian manusia, bisa jadi rasa tamak dapat membinasakanmu sedangkan kamu tak mampu mencegahnya.”

suka atau tidak suka, imani atau ingkari, tetap saja manusia pasti tiba di Hari Qiyamat Abu Dzar al Ghifari atau Jundab RA, salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang agung telah menuangkan tips ampuh bagi kita -para pejalan jauh Hari Qiyamat.

pejalan jauh kudu pegang bekal: taqwa, ibadah khusu’ plus amal shalih dan akhlaq. Abu Dzar RA ingetin kita agar menyalurkan harta ke peruntukan tepat: investasikan harta ke agenda akhirat dan gunakan harta menurut kebutuhan (bukannya pemuasan keinginan-keinginan).

Tips blio ingetin kita agar hindarkan ketamakan, mengakumulasi dan menghamba harta. Jika dan hanya jika HALAL saja kita memperolehkan harta. Kemudian dimanfaatkan guna memenuhi nafkah wajib dan bershadaqah. Selain peruntukan demikian harta hanya akan datangkan madlarat dan tiada manfaat.

Adakah petuah lebih ampuh lagi bagi pejalan jauh, bukankah sebaik-baik bekal itu taqwa? Wallaahu a’lam.

September 11, 2008

TANDA-TANDA SEBELUM KITA MENINGGAL

Filed under: bismillah

Tanda-tanda sebelum kita meninggal
Terlepas benar tidaknya semoga ini bisa menjadi pengingat buat kita semua.

” Tanda 100 hari menjelang meninggal ”

Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hambanya dan hanya akan di sadari oleh mereka yang dikehendakinya…… Walau bagaimanapun semua orang islam akan mendapat tanda ini hanya saja mereka menyadari atau tidak…..
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut
hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan -akan bergetar…… Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik dihati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan keha! diran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa
memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat…
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk
memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

” Tanda 40 hari ”

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut
pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT,

maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat
persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa …
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika…

Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa
adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya………

” Tanda 7 hari ”
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian
dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…

” Tanda 3 hari ” Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti…. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi… Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan Beransur-ansur masuk ke dalam… Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakan…

” Tanda 1 hari ”

Akan berlaku sesudah ashar dimana kita akan
merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya….

” Tanda akhir ”
Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibahagian pusat dan rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian Halkum… Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula…

Wallahua’lam bisshowab,….

SESUNGGUHNYA MENGINGAT MATI ITU
ADALAH BIJAK,……
Orang yang pandai,bijak dan cerdas adalah orang yang ingat dan selalu mempersiapkan akan kematiannya…

4 Golongan Lelaki Yg Ditarik Oleh Wanita ke Neraka

Filed under: bismillah
Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT:-
"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…"

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita.

4 Perkara Sebelum Tidur

Filed under: bismillah

Rasulullah berpesan kpd Aisyah ra : Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu
:

1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat dihari akhir,
3. Sebelum para muslim meredhai kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji & umroh….

Bertanya Aisyah:Ya Rasulullah…. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?

Rasul tersenyum & bersabda :

Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.

Membacalah salawat utkKu & para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah utk para muslimin maka mereka akan meredhai kamu.

Dan perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji & umrah

Kebajikan yang sempurna

Filed under: bismillah
Agama kita mengajarkan berbagai macam kebajikan. Dalam rentang waktu yang mengiringi usia kita dan di bawah kolong langit tempat memijak di bumi, tidak ada kesempatan yang mustahil bagi kita untuk berbuat kebajikan. Apalagi, fungsi kekhalifahan manusia (QS Albaqarah [2]: 30) memungkinkan sifat-sifat kebajikan Allah (asma’ul husna) mendekam dalam pribadi orang perorang.

Kebajikan memiliki arti yang luas. Secara khusus, Allah mengungkapkan perinciannya, “…sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya bila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan…” (QS Albaqarah [2]: 177)

Dari sederet kebajikan-kebajikan itu, ada kebajikan yang bisa mengantarkan seseorang pada sebuah kebajikan yang sempurna. Kebajikan yang sempurna itu adalah menafkahkan sebagian dari apa yang kita cintai. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 92)

Namun, sebagian besar kita sesungguhnya belum bisa merengkuh kebajikan yang sempurna itu. Apa pasal? Tidak jarang, kita menafkahkan sebagian dari apa yang kita miliki namun yang kita nafkahkan itu tidak benar-benar sesuatu yang kita cintai.

Kita berinfak untuk masjid atau lembaga pendidikan agama, menyumbangkan dana untuk korban bencana, menyisihkan rizki untuk tetangga dan menghibahkan barang yang masih bermanfaat untuk orang lain belum bisa dikata telah menggenggam kebajikan yang sempurna. Karena bisa jadi, harta yang dinafkahkan itu hanya bagian kecil saja dan, mungkin, tidak berarti apa-apa.

Suatu ketika, seorang tamu datang ke rumah Abu Dzar al-Ghifari. Dia berkata kepada tamu itu bahwa saat itu ia sedang sibuk. Dia memiliki beberapa ekor unta dan tamu itu diminta mengambil unta yang terbaik untuk dibawa pulang. Lantas tamu itu kembali dengan seekor unta yang kurus dan Abu Dzar berkata bahwa tamu itu tidak jujur kepadanya tentang unta itu.

Tamu itu berkata bahwa dirinya menemukan unta yang terbaik di antara yang lain, tapi dia berpikir, barangkali suatu saat Abu Dzar akan membutuhkannya. Lalu Abu Dzar berkata, “Sesungguhnya hari ketika aku sangat membutuhkannya adalah hari saat aku dimasukkan ke liang kuburku, karena Allah berfirman, ‘kalian tidak akan pernah mencapai kebajikan yang sempurna kecuali kalian menafkahkan dari apa yang kalian cintai.’”

Jauh-jauh sebelumnya, dalam risalah kenabian, kita mengenal sosok Ibrahim a.s. yang merelakan Ismail, anak satu-satunya, disembelih demi menjalankan perintah Allah. Walau akhirnya perintah itu dianulir dan diganti dengan menyembelih seekor kambing.

Pada akhirinya, segala yang kita miliki hanya milik Allah semata. Kecintaan atas apa yang kita miliki hendaklah juga didasari oleh kecintaan pada Sang Pemilik. Karena, apa yang kita cintai dan menjadi milik kita pada hakekatnya bukanlah milik kita.

Biarlah kecintaan atas apa yang kita miliki kita gunakan sebagai wujud kecintaan kita pada-Nya. Semoga kita masuk dalam kaum terbaik yang dijanjikan oleh Allah karena telah merengkuh kebajikan yang sempurna. “Hai orang-orang yang beriman, barang siapa yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya…”

hikmah larangan meniup makanan dan minuman

Filed under: bismillah

Seringkali kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya. Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Benarkan cara demikian? Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam, kita dilarang meniup makanan atau minuman.Sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At Turmudzi dan disahihkan oleh Al-Albani).Awalnya saya tidak mengetahui hikmahnya, bagi saya peribadi, ketika datang hadits pada saya mengenai suatu hal, maka semampunya cuba saya lakukan, walaupun saya belum tahu hikmahnya, dan sebenarnya memang tidak harus tahu. Begitu juga ketika saya pertama kali mendengar hadits ini, saya hanya berusaha mengamalkan saja, bahawa kita dilarang meniup makanan atau minuman, itu juga yang saya lakukan kepada anak saya. Dan alhamdulillah ketika tadi coba browse ke internet, ternyata dari salah satu milis kimia di Indonesia, ada yang menjelaskan secara teori bahwa:apabila kita hembus nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic. dan saya ingat juga bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, hal ini juga dilarang, ternyata saya baru tahu sekarang hikmahnya, bahwa ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas. Ulasan yang saya sampaikan, mungkin bukan hikmah keseluruhan, karena Ilmu Allah tentu lebih luas dari ilmu manusia, bisa jadi itu adalah salah satu hikmah dari puluhan hikmah lainnya yang belum terungkap oleh manusia. Kewajiban kita hanyalah mendengar dan menta’atiNya Perkara hikmah apa yang ada dalam larangan itu, urusan belakangan. Yang penting kita sudah mencoba mentaatiNya. Wassalam….

Wasiat Rasulullah untuk Wanita

Filed under: bismillah

Telah bersabda Rasulullah SAW maksudnya: "Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka dan kayu apinya." Sayidatina Aisyah bertanya, "Mengapa, wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah SAW:

  1. Karena kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cobaan seperti kesakitan waktu melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan kerja-kerja di rumah.
  2. Rasulullah SAW bersabda
    "Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki."
    (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)
  3. Rasulullah SAW bersabda:
    "Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hariAkhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak)."
  4. Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak dianggap menjalankan kewajibannya kepada Allah sehingga ia menjalankan kewajibannya kepada suaminya. Seandainya suaminya memintanya (untuk digauli) walaupun (dia) sedang berada di belakang unta maka ia tidak boleh menolaknya.
  5. Nabi SAW bersabda:
    ‘Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya (meminta maaf)."
    (Riwayat dan Hassan)
  6. Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata: ‘Bersabda Rasulullah SAW: "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah."
    (Riwayat Muslim)
  7. Sabda Rasulullah SAW:
    "Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina." (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
  8. Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar kecuali untuk urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda Rasulullah SAW:
    "Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandangnya."
    (Riwayat Tarmizi)
  9. Haram bagi wanita melihat laki-laki sebagaimana laki-laki haram melihat wanita (yang halal nikah) kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan berjual-beli.
    Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah), datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum), Rasulullah menyuruh isten-istennya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah, ‘Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?"
    Rasulullah menjawab, "Bukankah kamu dapat melihatnya?" (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
  10. Rasulullah SAW bersabda:
    "Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelapgulita pada han Kiamat, tidak ada nur baginya. "
    (Riwayat Tarmizi)
  11. Sabda Rasulullah SAW:
    ‘Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat beragama niscaya kamu bertuah."
    (Riwayat Bukhari)
  12. Rasulullah SAW bersabda:
    "Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya)."
  13. Nabi SAW pemah bersabda:
    "Wanita yang taat akan suaminya, semua burung-burung di udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristighfar baginya selama dia masih taat pada suaminya dan diredhainya (serta menjaga sholat dan puasanya).
  14. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    "Wanita yang taat berkhidmat pada suaminya akan tertutup tujuh pintu Neraka dan akan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dan mana saja pintu yang disukainya dengan tidak dihisab."
  15. Rasulullah SAW bersabda:
    "Siapa saja wanita yang bermuka masam sehingga menyebabkan tersinggung hati suaminya, maka wanita itu dimurkai Allah sampai ia bermanis muka dan tersenyum mesra pada suaminya."
  16. Hendaklah isteri berpuas hati (redha) dengan suaminya yang telah dijodohkan oleh Allah, baik itu miskin atau kaya
  17. Ibnu Umar berkata bahwa telah datang seorang wanita kepada Rasulullah saw lalu bertanya,"Apakah hak suami atas isteri?" Jawab baginda,"Tunaikanlah hajatnya sekalipun engkau berada di alas belakang unta. Jangan berpuasa sunat melainkan seijin suami, kalau engkau berpuasa juga maka pahalanya untuk suami dan dosa untuk isteri. Jangan keluar melainkan dengan ijinnya, jika keluar juga akan dilaknat oleh malaikat Rahmat dan malaikat azab sehinggalah ia kembali ke rumahnya."
  18. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    "Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat kalau suaminya ada di rumah serta dengan tidak seijinnya dan tidak boleh memasukkan seorang laki-laki ke rumahnya dengan tidak seijin suaminya."
    (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  19. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Tdaklah putus balasan dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya."
  20. Dari Muaz bin Jabal, bersabda Rasulullah: "Siapa saja wanita yang berdiri diatas kedua kakinya membakar roti untuk suaminya, hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dan api Neraka."
  21. Dan siapa saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia pada suaminya atau memegang tangannya, membaikkan hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keredhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya tiap-tiap langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya seperti memerdekakan seorang hamba. Pada hari Kiamat nanti, Allah karuniakan nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas karuniaan karamah itu. Tidak ada seorang pun yang sampai ke martabat itu melainkan nabi-nabi.
  22. Thabit Al Bananiy berkata: "Seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya, sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegang pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, maka diambil rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada esok harinya matanya yang buta telah sembuh Allah karuniakan karamah (kemuliaan) pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya."
  23. Dan lbnu Mas’ud bersabda Rasulullah SAW: ‘Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkannya ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (sepuluh ribu tahun) karena dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan menghadapnya."
  24. Nabi SAW bersabda:
    "Siapa saja wanita yang berkata kepada suaminya: Tidak pemah aku dapat dari engkau satu kebaikanpun. Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malam hari."
  25. Sabda junjungan Rasulullah SAW:
    "Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menyenangkan engkau, jika engkau memerintah diturutinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya."
  26. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya kecuali jika terpaksa (karena suatu urusan yang mustahak) dan dia juga tidak berhak melalui jalan lalu-lalang melainkan di tepi-tepinya."
  27. Syeikh Abdullah berkata:
    "Durhaka seorang perempuan yang keluar dan rumahnya kepada majlis zikir atau majlis ilmu yang bukan fardhu ain. Wajiblah atasnya keluar supaya belajar dia akan segala fardhu ain itu dan haram atas suaminya mencegah isteri jika dia (suami) tidak mampu mengajarnya. Jika dia ada ilmu niscaya wajiblah atasnya mengajar akan isterinya itu maka ketika itu haramlah perempuan itu keluar dari rumahnya lagi durhaka dia."
  28. Sabda Rasulullah SAW:
    "Apabila seorang laki-laki memanggil isterinya ke tempat tidur tetapi ditolaknya, hingga marahlah suaminya, maka tidurlah wanita itu dalam laknat malaikat sampai pagi. "
  29. Abu Bakar As Siddiq mengatakan. aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suaminya, ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah, laknat malaikat juga laknat manusia semuanya "
  30. Ibnu Umar r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu masing-masing akan ditanya dan suami pemimpin kepada keluarganya dan isteri
    pemimpin rumah tangga suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian pemimpin dan akan bertanggungjawab atas pimpinanmu. "
    (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  31. Tersebut dalam kitab Muhimmah karangan Syeikh Abdullah bin Abdul Rahim Pattani:
    "Hendaklah isteri mendahulukan suaminya atas hak dirinya dan seluruh kaum kerabatnya."
  32. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama-samaku di dalam surga."
  33. Rasulullah SAW bersabda:
    "Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu." (Riwayat Ahmad)
  34. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang meminta suaminya menceraikannya dengan tidak ada sebab yang dibenarkan oleh syariat, haramlah baginya bau
    surga."
    (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
  35. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang meninggal dunia dalarn keadaan suaminya redha (tidak marah) padanya, niscaya ia masuk surga."
    (Riwayat Tarmizi)
  36. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristightarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan baginya serbu
    kejahatan."
  37. Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
    "Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil)".
  38. Nabi SAW bersabda:
    "Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya."
  39. Rasulullah SAW bersabda:
    "Perintahkanlah anak-anakmu semua yang berumur tujuh tahun untuk mengerjakan sholat. Apabila mereka telah berumur sepuluh tahun tetapi belum mengerjakan sholat hendaklah dipukul (tetapi jangan sampai luka) dan pisahkanlah tempat tidurnya."
    (Riwayat Abu Daud)
  40. Sabda Rasulullah SAW:
    "Ya Fatimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis dan mengerat kukunya, memberi minum Allah akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman surga, dan dicatatkan Allah baginya kebebasan dari api Neraka dan selamatlah ia melintas titian Sirat"
  41. Hal-hal yang menjadikan wanita itu durhaka kepada suaminya seperti tersebut dalam kitab Muhimmah:
    a. Menghalang suami dari bersuka-suka dengan dirinya baik itu untuk jimak atau menyentuh mana saja bagian tubuhnya.
    b. Keluar rumah tanpa izin suami baik itu ketika suami ada di rumah ataupun tidak ada.
    c. Keluar rumah karena belajar ilmu yang bukan ilmu fardhu ain. Dibolehkan keluar untuk belajar ilmu fardhu ain jika suaminya tidak mampu mengajar.
    d. Tidak mau berpindah (berhijrah) bersama suaminya.
    e. Mengunci pintu, tidak mengijinkan suami masuk ke rumah ketika suami ingin masuk.
    f. Bermuka masam ketika berhadapan dengan suami.
    g. Minta talak.
    h. Berpaling atau membelakangi suami ketika berbicara.
    i. Menyakiti hati suami baik itu dengan perkataan atau perbuatan.
    j. Meninggalkan tempat tidur tanpa izin.
    k. Mengijjnkan orang lain masuk ke dalam rumah, sedangkan orang itu tidak disukai oleh suami.
  42. Tersebut dalam kitab Muhimmah, suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW keluar mengiringi jenazah. Baginda mendapati beberapa orang wanita dalam majelis. Baginda lalu bertanya: "Apakah kamu menyolatkan mayat?" Jawab mereka, "Tidak." Sabda baginda, "Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetap tinggallah di rumah dan berkhidmat kepada suami niscaya pahala sama dengan ibadah- ibadah orang laki-laki."
  43. Imam Ghazali rh.m berkata: "Wajib bagi wanita mengikuti perintah suaminya selagi tidak membawa maksiat."
  44. Ulama-ulama ada berkata, wajib bagi wanita-wanita:
    a. Mengekalkan malu pada suaminya.
    b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan. c. Mengikut kata-kata dan suruhannya.
    d. Dengar dan diam ketika suami berbicara. e. Berdiri menyambut kedatangannya.
    f. Berdiri menghantar kepergiannya,
    g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur.
    h. Memakai wangi-wangian untuk suaminya.
    i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya.
    j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tidak adanya.
    k Tidak berkhianat ketika ketidak adaan suaminya. I. Memuliakan keluarga suaminya.
    m. Memandang pemberian suami yang kecil sebagai besar dan berharga.
    n. Ketahuilah, Surga dan Neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya
  45. Dicentakan di dalam kitab Muhimmah bahwa seorang Badwi menemui Rasulullah lalu berkata," Tidak akan aku percaya pada engkau sebelum
    ditunjukkan padaku suatu mukjizat." "Apakah yang engkau kehendaki" tanya Rasulullah. "Suruh pohon kurma yang kering itu menghadap engkau," kata Badwi itu. Maka bersabda Rasulullah, "Pergilah engkau kepada pohon yang kering itu, katakan bahwa Muhammad memanggilnya." Arab Badwi itu pun melakukan apa yang diperintahkan. Setelah diberitahu kemudian, pohon kurma itu kelihatan bergerak gerak ke kin dan ke kanan hingga tercabut akar-akarnya dan berjalan ia menghadap Rasulullah, lalu memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya. Melihat peristiwa itu Arab Badwi itu terus mengucap kalimah syahadah. "Cukuplah ya Rasulullah, cukuplah," katanya lagi. Rasulullah pun memerintahkan pohon itu kembali ke tempatnya. Arab Badwi itu berkata lagi. "Wahai Rasulullah, aku telah meminta darimu sesuatu yang tidak pernah diminta oleh orang lain. Itu pun engkau tunaikan, karena itu ijinkan aku sujud kepadamu setiap kali sujud sholat di belakangmu." Jawab baginda, "Tidak harus seorang manusia sujud kepada manusia dan jika diharuskan, maka akan aku perintahkan semua kaum wanita sujud pada suaminya, karena membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka."
  46. Dari Ali bin Abi Talib: Aku dengar Rasulullah bersabda: "Tiga golongan dari umatku akan mengisi Neraka Jahanam selama tujuh kali umur dunia. Mereka itu adalah: a. Orang yang gemuk tetapi kurus. b. Orang yang berpakaian tetapi bertelanjang. c. Orang yang alim tetapi jahil. Adapun yang gemuk tetapi kurus itu ialah wanita yang gemuk (sehat) tubuh badannya, tetapi kurang ibadahnya. Orang yang berpakaian tetapi telanjang ialah wanita yang cukup pakaiannya tetapi tidak taat agama (yaitu berpakaian tipis atau terlalu ketat hingga terbayang bentuk tubuh badannya). Orang yang alim tetapi jahil ialah ulama yang menghalalkan yang haram karena kepentingan pribadi. "
  47. Rasulullah SAW bersabda:
    "Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
    a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
    b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama suaminya.
    c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
    d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dininya hanya untuk mengurus anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah ia mau nenikah).

    Dan empat golongan wanita yang berada dalam Neraka ialah:
    a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya (memarahinya),
    b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia tidak mampu.
    c. Wanita yang tidak menutupi dinnya dari kaum laki-laki dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menanik kaum laki-laki).
    d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minurn dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya."

  48. Rasulullah SAW bersabda:
    "Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang tengkuknya."
  49. Rasulullah SAW bersabda:
    "Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena dihisab. Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di atas pintu Neraka, aku lihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita."
    (Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
  50. Rasulullah SAW juga bersabda: "Aku lihat api Neraka, tidak pemah aku melihatnya seperti hari ini, karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli Neraka ialah wanita." Baginda ditanya, "Mengapa begitu, ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Wanita mengkufurkan suarninya dan mengkufurkan ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum merasa puas hati dan cukup."
    (Riwayat Imam Bukhari)
  51. Sabda Nabi SAW: "Kebanyakan ahli Neraka adalah terdiri dari kaum wanita." Maka menangislah mereka dan bertanya salah
    seorang daripada mereka, "Mengapa terjadi demikian, apakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?" Jawab Nabi, "Tddak, mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalarn nikmat suaminya."
  52. Sabda Rasulullah SAW:
    "Keadaan wanita sepuluh kali ganda seorang laki-laki di dalam Neraka dan dua kali ganda seorang laki-laki di dalarn surga. "
  53. Suatu hari Rasulullah SAW datang melawat anaknya Fatimah ra dan didapatinya sedang menangis. Maka bertanyalah Rasulullah
    SAW: "Apakah yang membuat engkau menangis, wahai Fatimah?’
    Fatimah menjawab, "Wahai ayahku, aku menangis disebabkan oleh keletihan yang tidak terkira ketika mengisar tepung dan menyediakan keperluan rumah. Sekiranya ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku."

    Mendengar kata-kata itu, hati Rasulullah teriris hingga berlinang air mata baginda. Lalu baginda pun duduk berhampiran alat pengisar kemudian mengambil segenggam gandum dan melafazkan

Ketika Rasulullah memasukkan gandum tersebut ke dalam alat pengisar maka bergeraklah alat itu dengan sendirinya sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang amat indah dan suara yang amat merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu Baginda pun berkata, "Berhentilah kamu wahai alat pengisar " Ketika itu Allah telah menjadikan alat itu dapat berkata-kata. "Demi Allah yang mengantarmu dengan kebenaran sebagai seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang diamanahkan. Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah untuk menempatkan aku di dalam surga dan menjauhkan aku dari api Neraka." Berkata Rasulullah SAW: "Kau adalah batu, namun kau takut pada api Neraka" Alat pengisar menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al Quran: "Wahai orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: "Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan
meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini."
Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: "Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. "
"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. "
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat." "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas takhta di hari Akhirat." "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian." "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan menjadikan dinnya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memperhatikan."
(Riwayat Abu Hurairah)
54. Asma binti Khanyah Fazari dinwayatkan telah berkata pada puterinya pada hari pernikahan anaknya itu: "Hai anakku, kini engkau akan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenali. Itulah suamimu. Jadilah engkau tanah bagi suamimu (taat perintahnya) dan dia akan menjadi langit bagimu (tempat bernaung). Jadilah engkau sebagai lantai supaya dia dapat menjadi tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan berbagai-bagai kesukaran karena itu akan memungkinkan dia meninggalkamu. Kalau dia mendekatimu, dekatilah dia dan jika dia menjauhimu maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah benar-benar suamimu itu akan hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain-lain. Janganlah biarkan suamimu itu mencium sesuatu darimu melainkan yang harum, Jangan pula dia mendengar melainkan yang enak dan janganlah dia melihat melainkan yang indah saja pada dinmu."

Bila isteri lebih masyhur dari suaminya, suami rasa bertuah dalam derita, kalau suami lebih masyhur dari isterinya, isteri rasa bertuah dalam kebanggaan.

KIAT - KIAT SHOLAT KHUSU’

Filed under: bismillah

Sering kita tidak tahu bahwasanya ibadah shalat yang sering kita kerjakan khusyu’ atau tidak. Maka dari itu kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Apabila dalam keadaan lapar, maka makanlah terlebih dahulu

"Bila makan malam telah disediakan maka mulailah dengannya sebelum kamu selesaikan shalat maghrib"(HR. Bukhari-Muslim)

2. Jika mengantuk maka tidurlah terlebih dahulu(asal waktu masih memungkinkan)

"Jika seseorang diantara kamu mengantuk ketika akan melakukan shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu sampai hilang rasa kantuknya"(HR.Malik Abu Daud dan Turmudzi)

3. Tidak menahan kencing, kentut, dan buang air besar

"Tidak (khusyu’) shalat ketika makan terhidang dan tidak (khusyu’ shalat) ketika terganggu oleh dua yang kotor"(HR.Muslim)

4. Berpakaian baik, bersih dan rapi
"Wahai anak adam, pakailah pakaianmu yang baik setiap kali shalat, makan dan minumlah dan jangan melewati batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melewati batas"(QS. Al-A’raf ayat31)

5. Tempat shalat bersih dari kotoran

"Sungguh masjid-masjid ini tidak patut terkena sedikitpun oleh kencing dan kotoran, karena masjid-masjid ini untuk mengingat Allah dan membaca Al-Qur’an"(HR.Muslim)

[Renungan] Godaan Dunia

Filed under: bismillah

Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada seorang pun yang berjalan di air kecuali tumitnya pasti basah. Demikian pula orang yang memiliki duniawi, ia tidak bisa selamat dari dosa-dosa.” (HR Baihaqi dari Anas).

Hadits di atas merupakan peringatan bagi kita bahwa dunia, seperti kekayaan/harta, keluarga atau, jabatan-yang kita miliki dan kuasai akan menjerumuskan kita kepada kehancuran dan dosa jika tidak pandai dalam menyikapinya. Bahkan, di hari kiamat kelak kekayaan yang tidak dikeluarkan zakat dan sedekahnya akan dikalungkan.

Perhatikan peringatan Allah dalam firman-Nya, ”Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 3: 180).

Paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan agar kita tidak terlena oleh godaan dunia. Pertama, kita harus menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara, dan kehidupan akhiratlah yang kekal. Dalam kaitan ini Allah menerangkan, ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS 57: 20).

Kedua, menyadari bahwa apa pun yang kita miliki merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil dan Bijaksana. Kesadaran ini berdampak pada timbulnya sikap untuk selalu menjaga dan menunaikan hak-haknya dari apa yang kita miliki, seperti mengeluarkan zakat dan sedekahnya.
Allah berfirman, ”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 9: 103).

Ketiga, sederhanalah dalam kehidupan. Kesederhanaan mengajarkan kita untuk selalu dapat mensyukuri setiap karunia yang Allah berikan. Kesederhanaan pun mengajari kita untuk tidak serakah.
Rasulullah menjelaskan keuntungan dari hidup sederhana dalam sabdanya, ”Barang siapa yang sederhana terhadap dunia, maka Allah mengajarkannya sesuatu yang tanpa belajar, dan memberinya petunjuk tanpa hidayah secara langsung dan telah menjadikannya melihat, dan Allah membukakan daripadanya kebutaan.” (HR Abu Na’im dari Ali).

Wallahu a’lam bishawab.

August 15, 2008

TIPS PRAKTIS MENIKMATI MUSIBAH

Filed under: bismillah

1.Muhasabah Diri
Lakukan muhasabah (evaluasi diri mengapa musibah itu terjadi? Adakah itu merupakan ujian yang diberikan Allah SWT untuk kita sebagai peningkatan kualitas keimanan? Atau musibah tersebut merupakan teguran atas kekeliruan kita dalam mengelola serta memanfaatkan sumber-sumber daya yang diamanahkan kepada kita, serta atas kesalahan dan dosa-dosa yang kita lakukan kepada Allah SWT? Muhasabah ini sangat penting agar kita menyadari titik kesalahan dan kekeliruan kita. Sehingga kita dapat betindak lebih baik di masa-masa selanjutnya.

2.Menerima dengan Ridha
Terimalah musibah yang kita hadapi dengan hati yang ridha. Jikapun kita tidak ridha dengan apa yang terjadi, hal itu tidak akan bisa mengubah hal yang telah berlalu. Dengan keridhaan justru hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan lapang untuk menemukan solusi. Sehingga kita dapat bangkit dengan penuh ketegaran melewati musibah tersebut. Sikap ridha juga akan mendatangkan keridhaan serta rahmat Allah SWT atasnya.
Firman Allah SWT:
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah.” (At-Taubah (9):59)

3.Bersabar
Musibah itu selalu terasa pahit dan tidak menyenangkan. Tetapi orang yang sabar akan berusaha menahan perasaan pahit itu dengan ketegaran dan keteguhan hati. Ia menahan diri untuk tidak mengeluh, bersedih yang berkepanjangan atau meratapinya. Hal ini akan berbuah kecintaan Allah SWT, di mana Dia kemudian akan menggantinya dengan pertolongan serta ganjaran Surga. Rasulallaah Shalallahu ‘alaihi wa salam (SAW) bersabda: “Setiap sesuatu yang menimpa seorang muslim, seperti kelelahan dan penyakit, juga kegelisahan dan kesedihan, serta aniaya atau kegalauan; hingga duri yang mengenainya, niscaya Allah hapusakn dosa-dosanya.”

4.Bertaubat Jika Bersalah
Adakalanya musibah itu diberikan oleh Allah SWT untuk mengingatkan kita atas kesalahan dan kekeliruan yang kita lakukan. Maksudnya adalah agar kita segera sadar dan kembali ke jalan yang benar. Jika kita telah menyadari bahwa ada kekhilafan yang telah kita lakukan, maka bersegeralah untuk beratubat, yaitu dengan menyesali kesalahan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya dan berusaha menggantinya dengan amal yang baik.

5.Memahami Sunatullah
Boleh jadi ibadah kita sudah mantap, akhlak juga sudah baik, tetapi jika perilaku kita terhadap lingkungan di sekitar kita tidak sesuai dengan sunnatullaah, maka musibah pun akan tetap datang. Maka kita harus memperbaiki perilaku kita agar tidak bertentangan denga sunnatullaah.

6.Bersyukur
Seorang mukmin yang memiliki kualitas iman yang tinggi bukan saja menerima musibah yang datang dengan sabar serta ridha, bahkan dia dapat bersyukur. Dia menyadari bahwa sesungguhnya musibah yang ditimpakan kepadanya sesungguhnya masih belum seberapa dibandingkan dengan yang diterima orang lain. Ini akan menjadikan ia terus bersyukur, karena merasa Allah SWT masih sayang kepadanya. Ia yakin masih ada nikmat iman dan islam yang lebih berharga dari dunia dan seluruh isinya.

7.Tetap Optimis
Tidak ada alasan untuk berputus asa, harapan hari esok lebih baik selalu terbuka. Kesenangan itu tidak akan terasa jika tidak ada kesedihan. Sehat juga tidak akan terasa kalau tidak ada sakit. Harapan yang baik pasti diberikan Allah SWT kepada setiap orang, sebagaimana dijanjikan oleh-Nya:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah (94):5-6)

8.Mendekatkan Diri kepada Allah
Puncak dari semua ikhtiar yang kita lakukan untuk menghindari dan menerima musibah itu dengan sebaik-baiknya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita sadar bahwa Dia mencintai dan menyayangi kita. Maka, apapun yang diberikan, kita tidak akan menolak-Nya. Dan kita akan tetap setia untuk mencintai-Nya, mentaati perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullaah SAW:
“Alangkah menakjubkannya kondisiorang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi pada orang-orang yang beriman. Yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesulitan maka ia pun bersabar;dan itu menjadi kebaikan baginya.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar